Ayat Renungan: Yohanes 3: 16 – “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Natal bukan sekadar peringatan kelahiran Yesus, melainkan pernyataan kasih Allah yang paling nyata bagi manusia. Yohanes 3: 16 menegaskan bahwa inisiatif keselamatan selalu berasal dari Allah. Ketika manusia berada dalam kondisi tersesat oleh dosa dan kehilangan arah hidup, Allah tidak berpaling, melainkan datang menghampiri.
Alkitab dengan jujur menggambarkan kondisi manusia tanpa Tuhan sebagai keadaan “hilang”. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Kehilangan ini bukan hanya soal moral, tetapi keterpisahan dari sumber hidup sejati. Akibatnya, manusia mudah kehilangan damai sejahtera, tujuan hidup, dan pengharapan.
Namun, menjadi “hilang” tidak pernah berarti tidak berharga. Justru karena berhargalah Allah bertindak. Yesus sendiri berkata, “Karena Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10). Natal adalah awal dari misi ilahi itu—Allah mencari manusia, bukan sebaliknya.
Dalam kisah Natal, Allah menunjukkan betapa besar nilai manusia di mata-Nya. Ia tidak mengutus malaikat atau perantara, tetapi memberikan yang terbaik: Anak-Nya sendiri. Seperti gembala yang meninggalkan sembilan puluh sembilan domba untuk mencari satu yang hilang (Lukas 15:4–6), demikianlah Allah memperlakukan setiap pribadi. Tidak ada satu pun yang dianggap terlalu kecil atau terlalu rusak untuk diselamatkan.
Kasih Allah ini bersifat personal dan mengundang respons. Yohanes 3:16 tidak berhenti pada pemberian Anak, tetapi mengarahkan kita pada iman: “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Natal bukan hanya kabar baik untuk didengar, melainkan anugerah untuk diterima.
Momen Refleksi:
Mari jadikan Natal tahun ini sebagai titik balik untuk merespons kasih sejati dari Tuhan. Datanglah kepada-Nya, serahkan kembali arah hidupmu kepada-Nya, dan hiduplah sebagai pribadi yang telah ditemukan dan dikasihi Allah.